UJIAN DAN COBAAN

Merupakan sunnatullah bahwa setiap insan pastilah akan mendapatkan ujian dan cobaan baik berupa keburukan atau kebaikan. Abdul Malik bin Abhar berkata, “Tidak ada seorang manusia pun, melainkan akan diuji dengan kesehatan untuk melihat apakah ia mensyukurinya. Atau diuji dengan musibah untuk melihat apakah ia bersabar atasnya”.

Allah telah menjelaskan bahwa kehidupan di dunia ini adalah ujian dan cobaan sebagaimana firmanNya, “Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya.” (al-Mulk: 2)

manusia tidak akan terhindar dari ditimpanya cobaan atau ujian, maka kita harus siapkan diri untuk bisa bersikap sabar jika mendapati ujian keburukan. apabila ujian itu berupa kebaikan maka harus senantiasa siap untuk bersyukur.

Tidak, ini tidak mungkin terjadi !
Kenapa harus terjadi padaku bukan orang lain.!
ini tidak adil. !



begitulah kira-kira sikap sesorang jika di timpa suatu musibah yang tidak di sangka-sangka sebelumnya, ia mengira bahwa hidupnya akan berjalan mulus hingga akhir hayatnya.

Kenapa kita harus mengatakan ini tidak mungkin terjadi..! apakah kita yang mengatur hidup ini, apakah kita milik kita sendiri, sehingga apa yang kita rasakan akan berjalan benar-benar sesuai dengan apa yang kita inginkan?

Pernah kita melihat ada manusia yang bahagia terus selama hidupnya? pernahkan anda melihat manusia yang tidak pernah bersedih? jawabnya pasti tidak pernah.

sedih adalah salah satu fitrah manusia. sedih adalah salah satu sifat yang diberikan Allah SWT untuk melengkapi manusia untuk menjadi manusia yang sempurna.

"Ya Allah, liatlah air mataku ini,
Sungguh Engkau Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Kumohon, ubahlah kesdihanku menjadi bahagia.
dan ubahlah air mataku menjadi permata"


Kini masalahnya, bagaimana cara manusia tersebut menatasi rasa sedihnya

Ketahuilah segala sesuatu yang ada di dunia ini telah diciftakan dan direncanakan dengan seadil-adilnya oleh Allah Yang Maha Kuasa.

setiap orang sudah memiliki jatah kesedihan masing-masing yang semua sudah diukur secara adil oleh Allah, tergantung dari diri dan tingkat keimanan seseorang. belum tentu orang yang ditimpa kemalangan kecil itu lebih ringan dari pada orang yang ditimpa kemalangan lebih besar.

"Ya Allah, maafkanlah jika aku mengeluh atas cobaan ini
karena aku hanya besikap sebagai manusia yang lemah
sesungguhnya Engkau Yang Maha Kuat dan Maha Pengasih
Maka buatlah diriku Kuat menerima cobaan ini"

Janganlah gundah wahai saudaraku, jika kita sedang mengalami suatu kesedihan, jangan merasa bahwa kesedihan itu terasa berat dan tidak dapat di obati. jangan merasa Allah SWT tidak tahu keadaan diri kita dan memberikan musibah yang tidak sesuai dengan diri kita sehinga tidak bisa kita pikul.

kesedihan pasti akan hilang, kesedihan pasti akan terobati, pasti akan teratasi, karena Allah SWT sudah mengukur setiap kesedihan.

"Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan kemampuan(orang tersebut)" 
(QS. Al-Baqoroh:286)

ingat
1. Hanya Allah Yang Maha Mengetahui alasan kenapa kita diberi musibah
2, Lihat diri, sudahkah kita bersukur!
3. musibah pasti akan dialami setiap orang
4. hadapi-hayati- nikmati. sambil terus memperbaiki diri
5. seberapapun berat musibah yang kita alami, ingat kita masih diberikan kenikmatan untuk memperbaikinya yaitu hidup
6. Hidup kita mungkin susah, apakah kita ingin hidup susah juga di akhirat.
7. bagi seorang mukimin, kehidupan di dunia ini hanya sementara, dan kehidupan yang sebenarnya ada di akhirat nati.

kenapa harus ada musibah;
1. untuk menguji iman manusia,
2. untu mematangkan diri manusia
3. untuk memperingatkan manusia akan dosa-dosanya
4. untuk mengobati hati manusia yang sombong dan takabur
5. untuk menyeleksi manusia yang benar-benar beriman
6. untuk memberikan pahala dan rahmat yang besar