A)
Pengertian
Pembangunan Ekonomi
Pembangunan di bidang ekonomi adalah suatu proses ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan perkapita penduduk atau masyarakat di sebuah negara dalam jangka panjang yang disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi dan pemerataan pendapatan bagi penduduk suatu negara. Economic development tersebut akan memberikan perubahan pada masyarakat, baik itu dari sisi teknologi, mindset masyarakat, maupun kelembagaan.
Pembangunan di bidang ekonomi adalah suatu proses ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan perkapita penduduk atau masyarakat di sebuah negara dalam jangka panjang yang disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi dan pemerataan pendapatan bagi penduduk suatu negara. Economic development tersebut akan memberikan perubahan pada masyarakat, baik itu dari sisi teknologi, mindset masyarakat, maupun kelembagaan.
Pembangunan ekonomi adalah suatu proses multidimensional yang dilakukan secara terus-menerus yang mengakibatkan perubahan struktur ekonomi, sosial, sikap masyarakat, dan institusi nasional sebagai upaya peningkatan GNP per kapita untuk mencapai tujuan pembangunan nasional.
Pembangunan Ekonomi
Menurut Para Ahli
Beberapa
ahli ilmu ekonomi pernah menjelaskan tentang economic development,
diantaranya adalah:
1. Sadono Sukirno (1996)
Menurut
Sadono Sukirno, pengertian pembangunan ekonomi adalah upaya meningkatkan
pendapatan perkapita dengan jalan mengolah kekuatan ekonomi potensial menjadi
ekonomi real dengan melakukan penanaman modal, penggunaan teknologi, penambahan
pengetahuan, peningkatan ketrampilan, penambahan kemampuan berorganisasi, dan manajemen
2. Adam Smith
Menurut
Adam Smith, economic development adalah proses
perpaduan atau kombinasi antara pertumbuhan penduduk (pendapatan perkapita) dan
kemajuan teknologi.
3. Prof. Meier
Menurut
Prof. Meier, pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan pendapatan riil
perkapita dalam jangka waktu yang panjang.
4. Schumpeter
Menurut
Schumpeter, economic development adalah perubahan
dalam lapangan industri dan perdagangan yang berkaitan dengan pendapatan
perkapita dan pendapatan nasional dimana proses tersebut terjadi secara spontan
dan tidak terputus-putus.
5. Irawan
Menurut
Irawan, economic
development adalah berbagai usaha yang dilakukan untuk
meningkatkan taraf hidup suatu negara yang diukur dengan tinggi rendahnya
pendapatan riil perkapita.
Komponen Dalam
Pembangunan Ekonomi
Pembangunan
di bidang ekonomi umumnya memiliki tiga komponen yang harus terpenuhi. Tiga
komponen tersebut meliputi:
1. Pembangunan Bagian dari Suatu Proses
Pembangunan
adalah bagian dari proses, yang berarti dalam pembangunan ekonomi memerlukan
tahapan-tahapan yang harus dijalani suatu negara. Tahapan yang dimaksud bisa
termasuk keadilan, kemakmuran dan kesejateraan penduduk suatu bangsa. Bangsa
yang membangun ekonominya adalah bangsa yang mau berproses.
2. Pembangunan Berorientasi untuk
Meningkatkan Pendapatan
Misi
utama dalam economic development adalah untuk
meningkatkan pendapatan perkapita dengan tindakan aktif. Oleh karenya
dibutuhkan kerjasama yang baik antara pemerintah, masyarakat dan elemen-elemen
lainnya dalam negara untuk saling berpartisipasi melakukan perbaikan ekonomi.
Hal
ini penting sebagai suatu upaya untuk mencerminkan kesejahteraan masyarakat
melalui kenaikan pendapatan perkapita.
3. Peningkatan Pendapatan Jangka Panjang
Suatu
negara dapat dikatakan sudah melalui proses peningkatan ekonomi apabila dalam
kurun waktu tertentu pendapatan perkapitanya cenderung meningkat atau secara
terus menerus mengalami peningkatan.
B)
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Pembangunan Ekonomi
a.
Ketersediaan sumber daya alam
b.
Ketersediaan barang modal (modal dan peralatan fisik)
c.
Sistem organisasi yang digunakan
d.
Tingkat perkembangan teknologi
e.
Sumber daya manusia dan Sistem pembagian kerja
C)
Tujuan
Pembangunan Ekonomi
Pembangunan nasional Indonesia bertujuan untuk mewujudkan
masyarakat yang adil dan makmur, yang merata material dan spiritual berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945 dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu, dan
berkedaulatan rakyat dalam suasana perikehidupan bangsa yang aman, tenteram,
tertib, dan dinamis dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat,
tertib, dan damai. Pembangunan nasional akan tercapai apabila pembangunan
ekonomi dapat terlaksana.
Tujuan pembangunan ekonomi menurut RPJMN 2010 – 2014
a.
Percepatan pertumbuhan ekonomi mencapai 7%
b.
Laju inflasi terkendali sekitar 4 - 6% pertahun
c.
Tingkat pengangguran sekitar 5 – 6%
d.
Penurunan angka kemiskinan menjadi 8 -10% pada akhir 2014
D)
Manfaat
Pembangunan Ekonomi
Ø Kekayaan
negara dan masyarakat akan meningkat
Ø Masyarakat
memiliki kesempatan untuk mengadakan pilihan, baik untuk mengkonsumsi atau
memproduksi.
Ø Memberikan
kemampuan yang lebih besar kepada manusia untuk menguasai alam dan dapat
mempertinggi kebebasan manusia untuk melakukan berbagai tindakan.
Ø Diperoleh
suatu tambahan kebebasan untuk memilih kesenangan yang lebih luas.
Ø Mengurangi
kesenjangan sosial.
E)
Perencanaan
Pembangunan Ekonomi
Di Indonesia perencanaan pembangunan nasional dituangkan
dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional. Dalam undang-undang tersebut ditetapkan bahwa sistem perencanaan
pembangunan nasional adalah satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan
untuk menghsilkan rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah dan
tahuna yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara pemerintahan di pusat dan
daerah dengan melibatkan masyarakat.
Sistem perencanaan pembangunan nasional mencakup lima
pendekatan yaitu:
1)
Pendekatan Politik
Pendekatan ini memandang bahwa pemilihan presiden/kepala
daerah adalah proses penyusunan rencana karena rakyat pemilih menentukan
pilihannya berdasarkan program-program pembangunan yang ditawarkan
masing-masing calon presiden/kepala daerah. Oleh karena itu, rencana
pembangunan adalah penjabaran dari agenda dan janji pembangunan yang ditawarkan
presiden/kepala daerah pada saat kampanye guna dituangkan ke dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM).
2)
Pendekatan Teknokratik
Perencanaan dengan pendekatan teknokratik dilaksanakan
dengan menggunakan metode kerangka berpikir ilmiah oleh lembaga atau Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang secara fungsional bertugas menangani hal
tersebut.
3)
Pendekatan Partisipatif
Perencanaan pembangunan partisipatif dilaksanakan dengan
melibatkan semua pihak yang berkepentingan terhadap pembangunan. Pelibatan
mereka adalah untuk mendapatkan aspirasi dan menciptakan rasa memiliki yang
tinggi dan mendalam.
4)
Pendekatan Atas-Bawah dan Bawah-Atas
Dalam perencanaan pembangunan dilaksanakan menurut
jenjang pemerintahan. Rencana hasil proses atas bwah dan bawah atas
diselaraskan melalui musyawarah (musyawarah perencanaan pembangunan yang
dihasilkan melalui metode penjaringan aspirasi masyarakat) yang dilaksanakan,
baik di tingkat nasional, provinsi, kabupaten/kota, kecamatan dan desa.
Perencanaan
pembangunan terdiri dari empat tahapan yaitu penyusunan rencana, penetapan
rencana, pengendalian pelaksanaan dan evauasi pelaksanaan rencana.
Negara
memberikan prioritas yang tinggi kepada perkembangan ekonomi dan sosial di
seluruh negara Indonesia. Berkaitan dengan hal tersebut pemerintah telah
menetapkan sejumlah target yang direncanakn tercapai pada tahun 2025.
Target-target ini mencakup antara lain sebagai berikut.
a)
Masyarakat yang tertib, maju, damai dan berkeadilan
sosial.
b)
Populasi yang kompetitif dan inovatif.
c)
Demokrasi yang adil.
d)
Perkembangan sosial dan kesetaraan antara semua orang dan
daerah.
e)
Menjadi kekuatan ekonomi dan diplomatik yang berpengaruh
di skala global.
Untuk
mencapai target tersebut pemerintah Indonesia telah menyusun perencanaan
pembangunan sebagai berikut.
1)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN)
RPJPN diproyesikan untuk mencapai target nasional selama
20 tahun yaitu mulai 2005 sampai dengan 2025. Rencana Pembangunan Jangka
Pnajang Nasional dituangkan dalam Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional.
Dalam implementasinya rencana pembangunan jangka panjang
nasional ini dibagi menjadi embpat tahap, masing-masing tahap selama lima
tahun. tahap tersebut dinyatakan sebagai Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN).
2)
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
RPJMN marupakan rencana pembangunan yang dilaksanakan
dalam jangka waktu lima tahun. RPJMN identik dengan rencana pembangunan lima
tahun yang dikenal dengan istilah Repelita pada masa orde baru.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah dilaksanakan
bersamaan dengan pelaksanaan masa jabatan pemerintah. Melalui rencana jangka
menengah ini, pemerintaha yang berbeda diberi kebebasan untuk menentukan
prioritas dalam proses pembangunan ekonomi asalkan masih sejalan dengan rencana
jangka panjang atau RPJPN. Dengan demikian RPJMN 2010-2014 (RPJN tahap kedua)
akan berakhir tahun 2014.
3)
Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembanguna Ekonomi
Indonesia (MP3EI)
MP3EI adalah sebuah masterplan
yang diluncurkan pemerintah Indonesia pada tahun 2011. Dalam masterplan tersebut, pemerintah
menargetkan pertumbuhan ekonomi pda kisaran tujuh hingga delapan persen per
tahun mulai 2013. Hal ini bertujuan untuk menjadikan Indonesia sebagai suatu
negara ekonomi yang terbesar pa 2025. Masterplan
ini mencakup investasi senilai USD 470 miliar sebagian besar akan
ditawarkan kepada pihak swasta melalui program kerja sama pemerintah dan swasta.
F)
Indikator
Keberhasilan Pembangunan Ekonomi
a.
Peningkatan pendapatan nasional
b.
Peningkatan Produk Nasional (PNB)
c.
Terbukanya kesempatan kerja
d.
Perekonomian stabil
e.
Surplus neraca pembayaran luar negeri
f.
Distribusi pendapatan merata
G)
Masalah-masalah
Pembangunan Ekonomi Negara Berkembang
i.
Kemiskinan
Masalah kemiskinan muncul karena ada sekelompok
masyarakat yang secara struktural tidak mempunyai peluang dan kemampuan yang
memadai untuk mencapai tingkat kehidupan yang layak. Akibatnya, mereka harus
mengakui keunggulan kelompok masyarakat lainnya dalam persaingan mencari nafkah
dan pemilikan aset produktif sehingga semakin lama semakin tertinggal.
ii.
Keterbelakangan
Penduduk di negara berkembang umumnya masih terbelakang.
Keterbelakangan ini ditandai oleh kualitas penduduk sebagai faktor produksi
masih rendah, kurangnya atau rendahnya tingkat keterampilan kerja, kurangnya
modal, tingkat pendidikan formal yang rendah serta efisiensi dan efektivitas
dalam bekerja juga rendah. Dari sisi ekonomi keterbelakangan ditandai oleh
rendahnya tingkat pendapatan per kapita, terbatasnya pasar, baik jenis maupun
luasnya, rendahnya tingkat spesialisasi dan rendahnya penggunaan uang giral per
kapita.
H)
Kebijakan
dan Strategi Pembangunan
Kebijakan ekonomi adalah beberapa peraturan atau
batasan-batasan di bidang ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah. Tujuan
dibuatnya kebijakan ekonomi adalah untk meningkatkan taraf hidup atau tingkat
kesejahteraan masyarakat. Selain kebijakan ekonomi diperlukan juga kebijakan nonekonomi,
seperti kebijakan sosial yang menyangkut masalah pendidikan dan kesehatan.
PERTUMBUHAN EKONOMI
a.
Pengertian Pertumbuhan
Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu keadaan yang
menunjukkan adanya peningkatan Produk Domestik Bruto suatu negara tanpa
memperhatikan tingkat pertumbuhan penduduk. Jika pertumbuhan ekonomi lebih
menekankan pada perubahan-perubahan kuantitatif, pembangunan ekonomi menekankan
pada unsur kualitatif.
Faktor-Faktor Pertumbuhan Ekonomi
Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Alam
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Budaya
Sumber Daya Modal
Faktor-Faktor Pertumbuhan Ekonomi
Terdapat beberapa faktor atau hal yang memengaruhi
pertumbuhan ekonomi, di antaranya adalah sumber daya manusia, sumber
daya alam, ilmu pengetahuan dan teknologi, budaya,
dan sumber daya modal.
Sumber Daya Manusia
Sama halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan
ekonomi juga dipengaruhi oleh SDM. Sumber daya manusia merupakan faktor
terpenting dalam proses pembangunan, cepat lambatnya proses pembangunan
tergantung kepada sejauh mana sumber daya manusianya selaku subjek pembangunan
memiliki kompetensi yang memadai untuk melaksanakan proses pembangunan dengan
membangun infrastruktur di daerah-daerah.
Sumber Daya Alam
Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada sumber
daya alam dalam melaksanakan proses pembangunannya. Namun, sumber daya alam
saja tidak menjamin keberhasilan proses pembanguan ekonomi, apabila tidak
didukung oleh kemampaun sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam
yang tersedia. Sumber daya alam yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah,
kekayaan mineral, tambang, kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut.
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin
pesat mendorong adanya percepatan proses pembangunan, pergantian pola kerja
yang semula menggunakan tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih
berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas serangkaian aktivitas
pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya berakibat pada percepatan
laju pertumbuhan perekonomian.
Budaya
Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap
pembangunan ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai
pembangkit atau pendorong proses pembangunan tetapi dapat juga menjadi
penghambat pembangunan. Budaya yang dapat mendorong pembangunan diantaranya
sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya. Adapun budaya
yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap anarkis, egois,
boros, KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme), dan sebagainya.
Sumber Daya Modal
Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA
dan meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang modal
sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena
barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas
b.
Perbedaan
Pembagunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan
Ekonomi
|
Pembangunan
Ekonomi
|
Ditandai dengan kenaikan GNP = Gross National Product,
tidak disertai dengan perubahan struktur ekonomi.
|
Kenaikan GNP disertai perubahan struktur ekonomi.
|
Tidak memperhatikan tingkat pemerataan dan
kesejahteraan masyarakat.
|
Memperhatikan pemerataan dan peningkatan kesejahteraan
masyarakat.
|
Kenaikan GNP tidak disertai kemajuan IPTEK
|
Ditandai dengan kemajuan IPTEK
|
c.
Cara
Mengukur Pertumbuhan Ekonomi
d.
Pentingnya
Pertumbuhan Ekonomi
1)
Pertumbuhan ekonomi menunjang peningkatan kesejahteraan
2)
Pertumbuhan ekonomi mendukung perluasan kesempatan kerja
3)
Pertumbuhan ekonomi membantu memperbaiki distribusi
pendapatan
4)
Persiapan bagi tahapan kemajuan selanjutnya
e.
Teori
Pertumbuhan Ekonomi
b) Pertumbuhan penduduk
2) Keynesian (Harrod-Domar)
Teori Harrod-Domar itu merupakan perluasan dari analisis Keynes mengenai kegiatan ekonomi secara nasional dan masalah tenaga kerja. Teori ini berusaha menunjukkan syarat yang dibutuhkan agar perekonomian dapat tumbuh dan berkembang secara mantap (steady growth).Menurutnya, agar pendapatan nasional naik perlu dilakukan investasi secara besar-besaran. Alasannya adalah, investasi yang diperlukan lebih besar daripada pendapatan yang akan diraih. Misalnya diperlukan kenaikan modal
Rp3,00 untuk menghasilkan (kenaikan) output total sebesar Rp1,00. Hubungan antar tambahan investasi dan tambahan pendapatan tersebut disebut rasio modal-output (capital output ratio, disingkat COR), yaitu 3 berbanding 1.
3) Schumpeter
Teori Schumpeter dikemukakan pada tahun 1934 dan diterbitkan dalam bahasa Inggris dengan judul The Theory of Economic Development. Selanjutnya Schumpeter menggambarkan teorinya tentang proses pembangunan dan faktor utama yang menentukan pembangunan dalam bukunya Business Cycle yang diterbitkan pada tahun 1939. Menurut Schumpeter, faktor utama yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi suatu negara adalah proses inovasi yang dilakukan oleh para inovator atau wiraswasta
(entrepreneur). Menurut Schumpeter ada lima macam kegiatan yang dimasukkan sebagai inovasi yaitu:
a) Penemuan sumber-sumber bahan mentah baru;
b) Memperkenalkan cara berproduksi baru;
c) Memperkenalkan produk baru;
d) Pembukaan pasar-pasar baru; dan
e) Adanya perubahan organisasi industri menuju efisiensi.
Teori Pertumbuhan Austria (Aliran Historis)
1. Friedrich List (1789-1846)
Menurut Frederich List dalam bukunya “ Das Nationals System der Politischen Ekonomi” (1841), perkembangan ekonomi sebenarnya tergantung pada peranan pemerintah, organisasi swasta dan lingkungan kebudayaan. Frederich List berpendapat bahwa kemajuan perekonomian suatu masyarakat diukur menurut kemajuan teknik atau “cara produksinya”. Menurut Friedrich List, perkembangan ekonomi dibagi melalui beberapa fase yaitu:
- Masa berburu/mengembara: Pada masa ini peradaban masih sangat sederhana, manusia memenuhi kebutuhan hidupnya tergantung pada alam, mereka hidup secara berkelompok, dan berpindah-pindah dari suatu daerah ke daerah yang lainnya, yang dapat memberikan kehidupan bagi mereka.
- Masa beternak dan bertani
Pada masa ini mereka mulai hidup menetap, bercocok tanam, dan beternak. Mereka mulai menanam jenis tumbuhan yang mereka dapatkan dari tempat lain, dan mulai mencoba memelihara hasil buruannya yang masih hidup, sehingga tidak sepenuhnya tergantung pada alam. - Masa bertani dan kerajinan
Pada masa ini peradaban mulai meningkat sehingga kebutuhan mereka bertambah, meningkatnya
kebutuhan ini mendorong mereka untuk berusaha memperluas lahan pertanian dan berusaha membuat
kerajinan-kerajinan tangan untuk mengisi waktu senggangnya setelah bertani. - Kehidupan masyarakat berkembang dengan adanya
pertanian, industri, dan perdagangan. - Masa kerajinan, industri, dan perdaganganPada masa ini masyarakat telah berubah, kerajinan yang semula hanya sebagai sampingan, lambat laun menjadi sebuah kawasan industri kerajinan dan sudah mulai ditukarkan dengan hasil pertanian di suatu tempat tertentu/pasar. Pada masa inilah akhirnya timbul perdagangan yang dilakukan oleh para pedagang.
2. Bruno Hildebrand
Menurut Bruno perkembangan ekonomi bukan didasarkan pada “cara produksi” tetapi didasarkan pada “cara distribusi. Bruno mengemukakan 3 sistem distribusi yaitu:
a) Perekonomian Barter;
b) Perekonomian Uang;
c) Perekonomian Kredit.
a) Perekonomian Barter;
b) Perekonomian Uang;
c) Perekonomian Kredit.
3. Werner Sombart (1863-1941)
Werner Sombart membagi perkembangan perekonomian menjadi:
a) Zaman perekonomian tertutup yang dibagi menjadi dua macam yaitu:
1. Perekonomian desa.
2. Perekonomian feodal dan tuan tanah.
2. Perekonomian feodal dan tuan tanah.
b) Zaman kerajinan dan pertukaran, zaman ini ditandai adanya pembagian kerja yang
masing- masing mengerjakan pekerjaannya dan sifatnya masih kekeluargaan.
c) Zaman Kapitalis, yang dibagi dalam:
1. Zaman Kapitalis Purba ,
2. Zaman Kapitalis Madya ,
3. Zaman Kapitalis Raya, dan
4. Zaman Kapitalis Akhir.
1. Zaman Kapitalis Purba ,
2. Zaman Kapitalis Madya ,
3. Zaman Kapitalis Raya, dan
4. Zaman Kapitalis Akhir.
4. Menurut Karl Bucher (1847-1930)
Menurut Karl Bucher pertumbuhan ekonomi masyarakat dilihat dari hubungannya antara produsen dan konsumen dalam mendistribusikan hasilproduksinya sampai ke tangan konsumen.Karl Bucher membagi perkembangan perekonomian ke dalam:
- Rumahtangga tertutup: Kehidupan masyarakat pada masa ini proses pertukaranbelum ada, masyarakat menghasilkan barang terbatas hanya untuklingkungannya sendiri (produksi untuk kebutuhan sendiri)
- Rumahtangga kota: Pada rumah tangga kota pertukaran sudah meluas,masyarakatmulai mengenal pertukaran hasil produksi. Hasil produksi kota biasanyadikerjakan dalam bentuk gilda yaitu suatu ikatan di antara para produsensejenis,hubungan antara para pekerja dan pimpinan masih bersifatkekeluargaan, produksinya pun dikerjakan atas dasar pesanan.
- Rumahtangga bangsa: Rumah tangga bangsa atau perekonomian nasional dimanaperan pedagang menjadi semakin penting,produksi tidak lagi didasarkanatas pesanan, tetapi sudah berorientasi untuk mendapatkan keuntungan, didalam rumah tangga bangsa sistem gilda sudah hilang.
- Rumahtangga dunia: Di dalam rumah tangga dunia ruang lingkup pasar mencakuppasar internasional. Sistem perekonomian tidak terbatas hanya di dalamnegeri, tetapi sudah sampai ke luar negeri.
Teori Klasik
1. Adam Smith
Adam Smith selain merupakan ekonom pertama yang banyak menumpahkan perhatian kepada masalah ekonomi, juga terkenal sebagai pelopor pembangunan ekonomi dan kebijakan laissez- faire. Pendapat Adam Smith dituangkan dalam teori yang disebut The Invisible Hands (Teori Tangan-tangan Gaib). Dalam bukunya An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nation (1776) ia mengemukakan tentang proses pertumbuhan ekonomi jangka panjang secara sistematis. Proses pertumbuhan ekonomi menurut Adam Smith dibedakan menjadi dua aspek utama pertumbuhan ekonomi yaitu pertumbuhan output total dan pertumbuhan penduduk.
a) Pertumbuhan output total
Menurut Adam Smith ada tiga unsur pokok sistem produksi yaitu sumber daya alam yang tersedia (faktor produksi tanah); sumber daya manusia (jumlah penduduk); dan stok barang modal.
Menurut Smith jika sumber daya alam ini belum digunakan sepenuhnya, maka jumlah penduduk dan persediaan barang modal yang ada memegang peranan dalam pertumbuhan output. Akan tetapi jika semua sumber daya alam tersebut telah digunakan secara penuh, maka pertumbuhan output tersebut akan berhenti.
Sumber daya manusia (jumlah penduduk) akan menyesuaikan diri dengan kebutuhan akan tenaga kerja dari suatu masyarakat, dalam proses pertumbuhan output.
Persediaan barang modal menurut Smith, mempunyai peranan yang sangat penting dalamproses pertumbuhan output, dan merupakan unsur produksi yang sangat menentukan tingkat output.
Adam Smith adalah penganjur laissez-faire dan free trade. Menurut Smith, potensi pasar akan dapat dicapai secara maksimum, jika setiap warga masyarakat diberi kebebasan seluas- luasnya untuk melakukan kegiatan ekonominya. Namun demikian, jika pasar tidak tumbuh secepat pertumbuhan modal, maka tingkat keuntungan akan segera merosot dan akhirnya akan mengurangi gairah para pemilik modal untuk melakukan akumulasi modal, dan dalam jangka panjang tingkat keuntungan akan menurun yang akhirnya akan mencapai tingkat keuntungan minimal.
b) Pertumbuhan penduduk
Menurut Adam Smith, jumlah penduduk akan meningkat jika tingkat upah yang berlaku lebih tinggi dari tingkat upah subsisten (tingkat upah yang pas-pasan untuk hidup). Jika tingkat subsistem jumlah kelahiran akan meningkat karena orang-orang akan kawin muda. Sebaliknya jika tingkat upah lebih rendah dari tingkat upah subsisten, maka jumlah penduduk akan menurun.
Menurut Adam Smith, permintaan akan tenaga kerja ditentukan oleh persediaan barang modal dan tingkat output masyarakat. Sedangkan permintaan akan tenaga kerja ditentukan oleh persediaan barang modal dan tingkat output masyarakat. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa laju pertumbuhan permintaan akan tenaga kerja ditentukan oleh laju pertumbuhan persediaan barang modal dan laju pertumbuhan output.
2) David Ricardo (1772-1823)
Proses Pertumbuhan menurut Ricardo diungkapkandalam bukunya yang berjudul The Principles of Political Economy and Taxation (1917).
Ciri-ciri perekonomian menurut Ricardo adalah:
Ciri-ciri perekonomian menurut Ricardo adalah:
1) jumlah tanah terbatas;
2) tenaga kerja meningkat atau menurun tergantung pada tingkat upah
3) Akumulasi modal terjadi jika tingkat keuntungan yang diperoleh pemilik modal berada di atas tingkat keuntungan minimal;
4) sepanjang waktu terjadi kemajuan teknologi;
5) dominannya sektor pertanian.
Menurut ajaran klasik disimpulkan bahwa:
1) Perkembangan perekonomian ditentukan oleh empat faktor: yaitu luas tanah, jumlah penduduk, persediaan barang modal ,dan teknologi;
2) Besarnya pendapatan nasional ditentukan oleh: upah, sewa dan keuntungan pengusaha;
3) Seluruh kegiatan ekonomi berlaku The Law of Diminishing Return;
4) Tanah pertanian dalam kondisi tetap; dan
5) Keuntungan pengusaha merupakan faktor pembentukan modal.
Teori Neo Klasik
1) Sollow Swan
Robert Sollow dan Trevor Swan dikenal sebagai ekonom yang menjadi perintis dalam mengembangkan teori Neo-Klasik. Teori pertumbuhan neo klasik ini berkembang sejak tahun 1950-an. Menurut teori ini, pertumbuhan ekonomi tergantung pada pertambahan penyediaan faktor-faktor produksi (penduduk, tenaga kerja, akumulasi modal) dan tingkat kemajuan teknologi.
Robert Sollow dan Trevor Swan dikenal sebagai ekonom yang menjadi perintis dalam mengembangkan teori Neo-Klasik. Teori pertumbuhan neo klasik ini berkembang sejak tahun 1950-an. Menurut teori ini, pertumbuhan ekonomi tergantung pada pertambahan penyediaan faktor-faktor produksi (penduduk, tenaga kerja, akumulasi modal) dan tingkat kemajuan teknologi.
2) Keynesian (Harrod-Domar)
Teori Harrod-Domar itu merupakan perluasan dari analisis Keynes mengenai kegiatan ekonomi secara nasional dan masalah tenaga kerja. Teori ini berusaha menunjukkan syarat yang dibutuhkan agar perekonomian dapat tumbuh dan berkembang secara mantap (steady growth).Menurutnya, agar pendapatan nasional naik perlu dilakukan investasi secara besar-besaran. Alasannya adalah, investasi yang diperlukan lebih besar daripada pendapatan yang akan diraih. Misalnya diperlukan kenaikan modal
Rp3,00 untuk menghasilkan (kenaikan) output total sebesar Rp1,00. Hubungan antar tambahan investasi dan tambahan pendapatan tersebut disebut rasio modal-output (capital output ratio, disingkat COR), yaitu 3 berbanding 1.
3) Schumpeter
Teori Schumpeter dikemukakan pada tahun 1934 dan diterbitkan dalam bahasa Inggris dengan judul The Theory of Economic Development. Selanjutnya Schumpeter menggambarkan teorinya tentang proses pembangunan dan faktor utama yang menentukan pembangunan dalam bukunya Business Cycle yang diterbitkan pada tahun 1939. Menurut Schumpeter, faktor utama yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi suatu negara adalah proses inovasi yang dilakukan oleh para inovator atau wiraswasta
(entrepreneur). Menurut Schumpeter ada lima macam kegiatan yang dimasukkan sebagai inovasi yaitu:
a) Penemuan sumber-sumber bahan mentah baru;
b) Memperkenalkan cara berproduksi baru;
c) Memperkenalkan produk baru;
d) Pembukaan pasar-pasar baru; dan
e) Adanya perubahan organisasi industri menuju efisiensi.
Teori Modern
Menurut Teori Modern (Walt Whitman Rostow, dalam bukunya ’The Stages of Economic Growht’ tahun 1960, tingkatan pertumbuhan ekonomi sbb :
- Masyarakat Tradisional (The Traditional Society) masa kehidupan sangat sederhana. Produksi hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri.
- Pra Syarat Lepas Landas (The Pre-Condition for Take Off)
- Masa transisi, persiapan menuju kemajuan.Lepas Landas (The Take off) ada perubahan sangat pesat: peningkatan investasi, sektor industri berkembang pesat, tercipta kerangka poleksosbud yang menjamin pertumbuhan ekonomi.
- Dorongan menuju kedewasaan (The Drive to Maturity), ciri-cirinya, a.l.: struktur tenaga kerja mengalami perubahan, kepemimpinan perusahaan bersifat professional.
- Masa Konsumsi Tinggi (The High Mass Consumption) pada masa ini masyarakat sudah mulai berubah pada masalah-masalah yang terkait dengan konsumsi dan kesejahteraan masyarakat, bukan lagi masalah produksi.