Suatu ketika para sahabat sedang berkumpul di
sekitar Rasulullah SAW, mereka melihat suatu pemandangan yang aneh. Tiba-tiba
saja mereka melihat Nabi SAW tampak bersedih dan mata beliau berkaca-kaca
seolah akan menangis. Tetapi tidak berapa lama kemudian, tampak wajah beliau
berbinar-binar gembira, bahkan beliau tertawa sehingga kelihatan dua gigi seri
beliau.
Para sahabat penasaran, tetapi mereka malu
untuk bertanya, sampai akhirnya Umar yang memang cukup kritis, berkata, “Wahai
Rasulullah, apa yang membuat engkau tampak menangis, kemudian tertawa??”
Kemudian beliau menceritakan, bahwa ada dua
orang dari umat beliau yang menghadap Allah SWT. Salah satunya mengadukan
temannya, ia berkata, “Wahai Allah, ambilkanlah untukku, kedzaliman yang
dilakukan saudaraku ini (padaku)!!”
Maka Allah berfirman kepada orang yang
mendzalimi tersebut, “Berikanlah kepada saudaramu kedzalimanmu itu (yakni
kebaikannya, untuk menebus kedzaliman yang telah dilakukannya saat di dunia
kepada saudaranya itu)….!!”
“Wahai Rabbi, bagaimana aku bisa melakukannya
sedangkan aku tidak (lagi) memiliki kebaikan sedikitpun!!” Kata Lelaki yang
dzalim itu.
Allah berfirman kepada lelaki yang menuntut
tersebut, “Bagaimana engkau meminta darinya, sedangkan ia tidak memiliki lagi
kebaikan sedikitpun…!!”
“Diambilkan dari keburukan-keburukanku, ya
Allah, dan pikulkanlah kepada dirinya…!!”
Memang seperti itulah yang diajarkan oleh
Rasulullah SAW, dosa atau kedzaliman yang berhubungan dengan manusia (termasuk
hutang), tidak cukup hanya dengan bertobat kepada Allah. Harus diselesaikan
(dihalalkan) dengan mereka ketika masih hidup di dunia. Jika tidak, kejadiannya
akan seperti yang diceritakan Nabi SAW tersebut di atas.
Ketika melihat pemandangan itulah Nabi SAW
merasa bersedih dan hampir menangis melihat keadaan umatnya yang memilukan
tersebut. Reaksi beliau yang seperti itu dilihat oleh para sahabat tanpa tahu
penyebabnya. Kemudian Nabi SAW bersabda, “Itu adalah hari yang agung, di mana
pada hari itu setiap orang membutuhkan adanya orang lain yang dapat memikul
kesalahan-kesalahannya….!!”<;br />
Tak lama kemudian Nabi SAW meneruskan cerita beliau, bahwa dalam keadaan seperti itu, Allah SWT berfirman kepada lelaki yang mengajukan tuntutan, “Angkatlah kepalamu, dan lihatlah!!”
Tak lama kemudian Nabi SAW meneruskan cerita beliau, bahwa dalam keadaan seperti itu, Allah SWT berfirman kepada lelaki yang mengajukan tuntutan, “Angkatlah kepalamu, dan lihatlah!!”
Lelaki tersebut mengangkat kepalanya dan ia
melihat pemandangan yang menakjubkan, kalau sekarang ini bisa digambarkan
seperti melihat tayangan televisi raksasa, yang membuatnya terpana kagum. Ia
berkata, “Ya Rabbi, saya melihat kota-kota yang bangunannya bertatahkan perak
dan emas. Untuk nabi yang manakah ini? Untuk orang setia yang manakah ini?
Untuk orang syahid yang manakah ini??”
Allah berfirman, “Itu semua untuk orang yang mampu membayar
harganya!!”
“Siapakah yang mampu membayarnya, ya Allah?” Tanya lelaki itu.
“Engkau mampu membayarnya!!”
“Dengan apa saya harus membayarnya, ya Allah?”
“Dengan memberi maaf kepada saudaramu!!”
Segera saja lelaki penuntut tersebut berkata, “Ya Allah, saya
telah memaafkan dirinya!!”
Dalam riwayat lain disebutkan, setelah lelaki itu memaafkan
temannya, Allah berfirman kepadanya, “Gandenglah tangan saudaramu itu, dan
ajaklah ia masuk ke surga yang telah menjadi milikmu tersebut!!”
Ketika melihat pemandangan tersebut, Nabi SAW menjadi gembira
dan beliau tertawa sehingga terlihat dua gigi seri beliau, reaksi yang dilihat
oleh para sahabat tanpa mereka mengetahui penyebabnya. Selesai menceritakan
semua itu, Nabi SAW bersabda, “Wahai manusia, bertakwalah kepada Allah dan
perbaikilah hubungan antara kalian. Sesungguhnya Allah menghubungkan antara
orang-orang mukmin…!!”